Selasa, 31 Juli 2012
Seni Rupa bersifat magis dan religius
Seni Rupa zaman
Prasejarah dan Hindu-Budha di
Indonesia bersifat magis
dan religius
Indonesia terdiri atas banyak
pulau. Daerah yang sangat luas itu terbagi beberapa profinsi. Di setiap
provinsi terdapat berbagai kesenian dan kebudayaan yang berinci dan bercorak
khas serta bermutu tinggi.
Nilai –nilai keindahan yang
terkandung dalam karya seni dapat dibagi dalam 2 golongan.
1. Keindahan yang bersifat lahir.
Misalnya, lukisan wanita cantik. Keindahan lahiriah dari lukisan ini antara
lain terletak pada paras wanita yang cantik, sikap, ukuran badan yang menarik.
Keindahan yang demikian dapat dinikmati melalui penglihatan mata atau presepsi
visual.
2. Keindahan yang bersifat batin (
rohani). Sebuah tarian yang dilakukkan oleh orang-orang primitif dengan penuh
kegembiraan, suka cita, dengan gerakan-gerakan yang dinamis dan bersemangat,
mungkin justru akan menimbulkan perasaan takut. Badan dan wajah penari
dihiasidengan garis-garis merah, putih, hitam, hiasan dari daun-daunan, bulu
hewan, gigi atau taring binatang, dengan gerakan yang bersemangat dan teriakan
dengan suara tinggi rendah benar-benar akan menimbulkan suasana seram bagi yang
baru melihatnya.ukuran keindahan yang terungkap dalam tarian ini berbeda dengan
ukuran keindahan pada lukisan wanita cantik karena tidaka terletak pada
aspek-aspek yang bersifat lahiriah, melainkan terletak pada aspek yang bersifat
rohaniah(religius).
Sifat-sifat tersebut terdapat
juga pada karya-karya rupa orang-orang primitif umumnya. Pancaran karya yang
bersifat magis, imaginasi, dalam irama dan tingkat keteraturan gerak,
garis, dan bentuk yang distorsi dan simbolik ( mengandung perlambang) dapat
dinikmati secara rohaniah.
Orang primitif yang hidup pada
zaman purba di gua Leyang-Leyang Sulawesi Selatan melukis telapak-telapak
tangan mereka pada dinding gua dengan maksud tujuan tertentu.
Bangsa
Indonesia yang hidup kira-kira pada abad ke-8 sesudah Masehi telah berhasil
membangun Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi tersebut dihiasi dengan patung
dan relief yang menggambarkan ajaran-ajaran agama Budha. Baik arsitektur maupun
patung dan relief yang terdapat di Borobudur merupakan hasil seni budaya kita
yang oleh dunia diakui bernilai sangat tinggi.
Sumber
Udanarto. (1990). Pendidikan Seni Rupa: Buku Guru SD. Jakarta:
Pusat Perbukuan, DEPDIKBUD
Sumber
Udanarto. (1990). Pendidikan Seni Rupa: Buku Guru SD. Jakarta:
Pusat Perbukuan, DEPDIKBUD
Rencana Pembelajaran (satuan pelajaran)
Rencana Pembelajaran (satuan pelajaran)
RPP
Nama Sekolah : SDN Misal 01
Mata Pelajaran : Seni Rupa
Kelas : II ( Dua )
Semester : 2 (Dua)
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit ( 1 pertemuan )
A.
Standar Kompetensi
1. Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa
B.
Kompetensi Dasar
9.3 Mengekspresikan diri
melalui teknik cetak timbul
C.
Indikator
Membuat gambar dengan teknik
cetak
Menggunakan bahan alam sebagai
alat cetak
Menggunakan cat warna yang
menarik
Mengembangkan kreativitas
berkarya
D.
Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat membuat gambar
dengan teknik cetak
Siswa dapat menggunakan bahan alam
sebagai alat cetak
Siswa dapat menggunakan cat
warna yang menarik
Siswa dapat mengembangkan
kreativitas berkarya
E.
Materi Ajar
Cetak Tinggi
F.
Metode Pembelajaran
Ceramah
Expressi bebas
Kelompok
G.
Langkah - langkah Pembelajaran
1. Guru memberikan pengantar tentang materi yang akan
dibahas
2. Memahami tentang unsur rupa
3. Siswa membuat sebuah karya dengan teknik cetak
timbul, guru membimbing.
4. Siswa membuat catatan, rangkuman, kesimpulan dan
mengerjakan sosl-sosl evaluasi.
H.
Sumber
Belajar ,Media Belajar dan Rujukan
Buku Seni Budaya dan Keterampilan SD Kelas 2
Referensi lain yang relevan
I.
Penilaian Hasil Belajar
Portofolio
Aspek :
|
Nama:
|
Sub Aspek:
|
Tanggal:
|
Kelas/ Semester:
|
Waktu:
|
1. Permasalahan : bagaimana cara menggambar dengan teknik cetak?
2. Jawaban sementara : ........................................................................................
3. Petunjuk :
a. Siapkan alat dan bahan serta buku gambarmu!( daun
tumbbuhan, tinta, kuas)
b. Petiklah bermacam bentuk daun! Bersihkan bagian
permukaan yang akan dijadikan alat cetak dengan kain.
c. Poleslah daun dengan warna atau tinta, gunakan kuas
agar rata.
d. Capkan pada kertas gambar perlalan, dengan sedikit
ditekan.
e. Angkat daun hati-hati. Kemudian lihat gambar hasil
cetakan.
J.
Lampiran
Skor
Skor
|
Aspek yang dinilai
|
Nilai
|
Nilai ahir
|
Tanda tangan
|
|
Guru
|
Orang tua
|
||||
A: 8,5-10
|
Kebenaran
objek
|
|
|
|
|
B: 7,5-8,4
|
Warna Cetak
|
|
|
|
|
C: 6,5-7,4
|
Kebersihan
|
|
|
|
|
D: 0-6,4
|
Hasil keseluruhan
|
|
|
|
|
Mengetahui
Kepala Sekolah
NIP………………………
|
Misal,
.........................2012
Guru Kelas
NIP. ……………………..
|
Langganan:
Postingan (Atom)